Belajar bersama menuntut ilmu pengetahuan berkelanjutan

Objek Wisata

Sungai Suci Bengkulu Tengah.

Sungai Suci

Bengkulu Tengah

Sungai Suci

Bengkulu Tengah

Sungai Suci

Bengkulu Tengah

Danau Gedang

Padang Betuah Bengkulu Tengah

Wednesday, 13 June 2018

Pantai Panjang (Long Beach) Bengkulu



Provinsi Bengkulu memiliki garis pantai yang tegas dengan keindahan pantai nya. Pantai Panjang Bengkulu berhadapan lansung dengan samudra hindia.terletak di daerah kota Bengkulu, Ibukota Provinsi Bengkulu.
Pantai merupakan suatu hal yang menyenangkan,karena di pantai kita akan merasakan sensasi hembusan angin laut yang akan membuat pengunjung betah berlama – lama di pantai. Berkunjung ke Bengkulu wajib rasanya mengunjungi Pantai Panjang Bengkulu.Pantai Panjang merupakan salah satu destinasi tujuan wisata yang sangat populer di Bengkulu. Di pantai ini, Anda akan disambut dengan pemandangan pasir putih disertai dengan deburan ombak yang sangat memukau dan memanjakan mata pengunjung.Bukan sekedar namanya saja pantai panjang,akan tetapi memang terbukti dan memang memiliki garis pantai yang cukup panjang.tercatat garis panjang pantainya mencapai lebih dari 7 kilometer.
Pasir putih menghiasi disepanjang pantai.Pantai Panjang terkenal memiliki keindahan pasir putih yang sangat mengagumkan.Pantai Panjang biasanya juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar pantai untuk melakukan berbagai macam kegiatan olahraga seperti voly pantai, jogging di sepanjang pantai, ataupun berselancar karena ombaknya yang cukup mendukung. Di pagi dan sore hari biasanya pantai akan banyak masyarakat yang sedang melakukan jogging di pinggiran pantai.
Disepanjang garis pantai panjang,kita dapat melakukan berbagai macam aktivitas seperti bermain air, bermain pasir, berlari lari, berenang, maupun berjemur sambil menikmati kelapa muda yang banyak dijajakan di pinggiran pantai sangat menggoda, di tambah hembusan angin menjadikan slalu nyaman.
Ombak di Pantai Panjang yang terbilang cukup besar dan aman, sehingga banyak dimanfaatkan oleh para pengunjung untuk berselancar ria. Ombak yang cukup besar namun tidak terlalu tinggi sehingga aman untuk dijadikan wahana bermain papan selancar.
Sore hari, Di pantai ini kita dapat menikmati keindahan sunset terbaik di bengkulu di sepanjang pantai ini.
Ketika cuaca sedang cerah di waktu Matahari akan tenggelam biasanya langit akan berwarna jingga kemerahan, sangat romantis jika berkunjung bersama pasangan yang Anda cintai. Di sekitar pantai, pengunjung dapat menjumpai sarana akomodasi dan fasilitas yang cukup lengkap, di antaranya adalah area parkir yang luas, hotel, restoran, kolam renang, cottage, minimarket dan lainya.

Rumah Pengasingan Bung Karno

Bengkulu tidak terlepas dari nama besar Bung Karno yang dikenal sebagai Proklamator dan Presiden RI yang pertama dan juga seorang tokoh Perintis dan pejuang Kemerdekaan Bangsa Indonesia. Beliau adalah seorang pejuang yang gigih, tangguh dan penentang sistim kapitalisme, imprialisme dan feodalisme. Sebagai tokoh perintis kemerdekaan Indonesia, sikap pikiran dan tindakannya selalu untuk kepentingan bangsa dan tanah air. Hal tersebut terbukti dari pidato – pidato yang disampaikan di depan khalayak ramai dan tulisan – tulisannya pada surat kabar dan majalah – majalah.Karena sikap dan tindakannya, Bung Karno dianggap merugikan bahkan membahayakan bagi pemerintah kolonial Belanda yang berkuasa waktu itu, maka Bung Karno dipanggil, diperiksa, ditahan, diadili, dipenjarakan serta diasingkan keluar pulau Jawa.
Baca juga:Masjid Jamik Arsitektur Bung Karno

Setelah keluar masuk penjara akibat kegiatan politiknya, pemerintah Hindia Belanda mengambil sikap yang lebih keras dalam mengucilkan pemimpin rakyat ini dari masyarakat. Pada masa Gubernur Jenderal Hindia Belanda Jhr De Jonge, seorang konservatif yang tidak mau berkompromi dengan pergerakan nasional. Pada tanggal 31 Agustus 1931, setelah selesai rapat di rumah Muhammad Husni Thamrin di Batavia (Jakarta), Bung karno kembali ditangkap, langsung ditahan dan dijebloskan kembali di Penjara Sukamiskin Bandung. Kemudian Gubernur Jenderal De Jonge menggunakan hak luar biasanya dengan mengasingkan Bung Karno ke Ende – pulau Flores. Bung Karno diasingkan dengan membawa istrinya ibu Inggit Garnasih dan seorang anak angkatnya Ratna Djuami, serta Ibu mertuanya yang kemudian meninggal di tempat pengasingan tersebut.

Pada bulan Januari 1938, NIROM (Nederlands Indische Radio Omrup) – Radio Hindia Belanda menyiarkan berita bahwa Bung Karno akan dipindahkan dari Ende ke Bengkulu.
Kabar tersebut merupakan berita besar bagi kaum Pergerakan Indonesia pada umumnya dan khususnya kaum Pergerakan di Bengkulu.
Pada ruang tamu Rumah Pengasingan Bung Karno, terdapat seperangkat meja dan kursi dari kayu yang pernah dipergunakan oleh Bung Karno dan Keluarga semasa pengasingan di Bengkulu tahun 1938-1942. Meja dan Kursi tersebut berbahan dasar kayu dengan kualitas baik dan rotan. Kondisi Meja dan Kursi – kursi tersebut masih terawat dengan baik tapi guna pelestarian benda – benda tersebut tidak boleh digunakan oleh Pengunjung yang berkunjung di Rumah Pengasingan Bung Karno.Berbagai Koleksi Foto pada Bagian dinding Ruang Tamu.
Bung Karno bersama teman – teman seperjuangannya dan masyakat Bengkulu pada tahun 1938. Terlihat Bung Karno menggunakan stelan jas berwarna putih, berdasi hitam dan sedang memegang topi di kedua tangannya. Kedatangan Bung Karno di Bengkulu sebagai tawanan pemerintah Hindia Belanda disambut oleh teman – teman tokoh pergerakan dan masyarakat Bengkulu.Bung Karno Bersama Ibu Inggit Garnasi dan teman – teman seperjuangannya.
Menurut Juru Pelihara Rumah Pengasingan Bung Karno, selama pengasingan di Bengkulu, Bung Karno punya sahabat dekat, di antaranya bernama Abdul Manaf. Dirumah sahabatnya inilah awalnya buku-buku itu dititipkan dan disimpan sebelum Bung Karno dipindahkan ke Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Baru pada 1985 koleksi buku ini dipindahkan dan dipajang di tempatnya sekarang.Berdasarkan daftar yang ada, dari buku-buku yang masih tersisa, koleksi tertua yang masih ada berjudul Lagrimas, een engelop earde, karya penulis Meksiko, Caecilia Bohl de Faber, diterbitkan pada 1864. Koleksi termuda adalah buku berjudul De weg de vraou en het Huis, ditulis D.J, Van der Laan dan diterbitkan pada 1948.Di luar koleksi buku tertua dan termuda, terselip juga beberapa buku berkualitas pada zamannya, seperti Tel-aviv: Palestina – Roman, yang ditulis A. Wissotzky, diterbitkan pada 1934, Het nederland van nu karya E. Krui Singa (terbitan 1938).Ruang ini gunakan oleh tamu – tamu Bung Karno yang merupakan teman seperjuangan Bung Karno. Pada ruangan ini juga diisi dengan berbagai benda koleksi diantaranya Kostum Perkumpulan Sandiwara Monte Carlo,Monte Carlo yaitu sebuah perkupulan sandiwara dibawah asuhan Bung Karno dan Ibu Inggit Garnasih selama pengasingan mereka di Bengkulu.Tak diketahui secara pasti kapan tepatnya, Bung Karno menjadi pemimpin Monte Carlo. Tetapi, paling tidak pada bulan ketika Bung Karno sudah mulai menulis naskah Dr. Sjaitan. Pada naskah Dr. Sjaitan tercantum kolofonnya, yaitu tanggal 24 Desember 1938. Artinya, Bung Karno terlibat secara aktif dalam sandiwara Toneel Monte Carlo – bisa jadi sudah menjadi pucuk pimpinannya. Bung Karno mempunyai pengaruh yang besar dikalangan para seniman di Bengkulu waktu itu. Anggota Perkumpulan Sandiwara Monte Carlo merupakan golongan para pemuda yang tinggal di Bengkulu.Bung Karno merasa perlu mendekati para anak muda yang tergabung dalam kelompok musik orkestra Monte Carlo itu. Melalui media tersebut Bung Karno menyampaikanpesan – pesan pembelajaran dan motivasi semangat kepada para pemuda untuk menumbuhkan serta membangkitkan kecintaannya kepada tanah air.
Menanamkan semangat patriotik, sebagaimana semangat dan kobaran jiwa nasionalisme Bung Karno yang tak pernah padam walaupun dalam pengasingan. Meski segala gerak-gerik dan sepak terjang Bung Karno tak pernah lepas dari pengawasan semacam polisi intel Pemerintah Belanda yang ditugaskan untuk mengawasi apa saja kegiatan Bung Karno di Bengkulu.semasa pengasingannya di Bengkulu (1938 – 1942), Bung Karno juga menulis beberapa naskah untuk pementasan, antara lain : Rainbow (Poetri Kentjana Boelan); Hantoe Goenoeng Boengkoek; Si Ketjil (Klein’duimpje); dan Chungking Djakarta.
K.H. Mas Mansyur merupakan salah satu sahabat dan kawan seperjuangan Bung Karno yang, Mas Mansur lahir pada hari Kamis tanggal 25 Juni 1896 di Surabaya, adalah ketika Mas Mansur menjadi Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah pada tahun 1937-1943. Pada tanggal 5 April 1941 Soekarno disaat diasingkan di Bengkulu terjadi pertemuan dengan K.H. Mas Mansyur dimana saat itu Mas Mansyur yang menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah. Mas Mansur dikukuhkan sebagai Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah dalam Kongres Muham­madiyah ke-26 di Yogyakarta pada bulan Oktober 1937. Di tengah pecahnya perang kemerdekaan yang berkecamuk, Mas Mansur meninggal di tahanan pada tanggal 25 April 1946. Jenazahnya dimakamkan di Gipo Surabaya.Atas jasa-jasanya, oleh Pemerintah Republik Indonesia ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional.Abdul Karim (Oei Tjeng Hien) adalah perintis ajaran Islam dari etnis Tionghoa Indonesia yang juga salah satu tokoh Muhammadiyah. Karim Oei juga merupakan salah satu tokoh nasional yang memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia bersama dengan Soekarno dan Buya Hamka.Karim Oei dilahirkan di Padang Panjang,Sumatera Barat,pada 6 Juni 1905 dengan nama asli Oei Tjeng Hien. Pada tahun 1926, Karim Oei mulai menjadi pemeluk agama Islam yang saat itu sangat jarang dilakukan oleh warga Tionghoa.Haji Abdulkarim Oei Tjeng Hien adalah kawan lamanya Bung Karno ketika sama-sama dengan duduk dalam Persyarikatan Islam (PERSIS) di Bandung, dia juga sebagai salah seorang pionir keturunan Tionghoa yang aktif dalam upaya pembauran. Hal ini dia buktikan dengan kesadarannya menjadi warganegara Indonesia yang otomatis harus keluar dari hidup menyendiri di lingkungan etniknya.
Dalam pengasingannya di Bengkulu Bung Karno bertemu kawan lamanya Oie Tjeng Hien. Hien di Bengkulu yang semula membuka usahanya di daerah Bintuhan Kaur, kemudian diajak oleh Bung Karno untuk pindah ke kota Bengkulu. Hien akhirnya memenuhiajakan Bung Karno dan kemudian membuka usaha meubelnya di Suka Merindu bersama dengan Bung Karno sebagai arsiteknya.
Haji Abdul Karim Oei adalah tokoh yang pada 1938 pernah menjadi Ketua Muhammadiyah BengkuluKarim Oei meninggal dunia pada 14 Oktober 1988 di usia 83 tahun. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman umum tanah kusir, Jakarta.Prof.Dr.Haji Abdul Malik Karim Amrullah bin Abdul Karim Amrullah bin Syeikh Muhammad Amrullah bin Tuanku Abdullah Saleh bin Tuanku Syeikh Pariaman atau lebih dikenal dengan julukan Hamka, yakni singkatan namanya, (lahir di Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari1908 – meninggal di Jakarta, 24 Juli1981 pada umur 73 tahun) adalah sastrawanIndonesia, sekaligus ulama, ahli filsafat, dan aktivis politik.Moment pertama, awal pertemuan Bung karno dan Buya Hamka pada tahun 1941.  Atas ajakan salah seorang sahabatnya yaitu H. Abdul Karim (Oei Tjeng Hien), Konsul Muhammadiyah Bengkulu. Buya Hamka menemui Ir. Soekarno di tempatpengasingannya di Bengkulu.  Inilah awal mula jalinan persahabatan kedua tokoh tersebut.
Setelah Indonesia Merdeka Buya Hamka juga pernah dipenjara pada 1964-1966 atas perintah Presiden Soekarno. Buya Hamka ditahan tanpa persidangan atas tuduhan yang mengada-ada. Buya Hamka dituduh melanggar Undang-Undang anti Subversif Pempres No. 11, yaitu merencanakan pembunuhan kepada presiden. Walaupun pernah dipenjarakan oleh sahabatnya tetapi Beliau sama sekali tidak ada dendam di hatinya.
Hal itu dapat dilihat dari sikap Buya Hamka saat orang yang pernah memenjarakannya tersebut meninggal dunia dan diadiminta untuk menjadi imam shalat jenazah, Buya menjadi imam shalat jenazah Soekarno, 1970. Saat meninggal, Soekarno berpesan, “Bila Aku mati kelak, minta kesedian Hamka untuk menjadi imam shalat jenazahku.” Ketika pesan tersebut disampaikan kepada Buya, tanpa berpikir panjang beliau langsung mengiyakan.Ir.Soekarno bersama Abdul Manaf seorang Agen Panji Islam dan Al-Manaar di Bengkulu tahun 1940 serta foto beliau bersama rekan dan kerabat. Sebagai penyuplai buku – buku Bung  Karno secara diam – diam.AM Hanafi, tokoh penting dalam jagat revolusi Indonesia. Nama ini muncul tahun 1937, tahun kedatangan Bung Karno di Bengkulu, bumi pembuangan pasca Ende. Dua huruf AM di depan nama Hanafi adalah pemberian Bung Karno, sebagai kependekan dari Anak Marhaen. Nama itu kemudian diabadikan oleh si empunya nama menjadi Anak Marhaen Hanafi, atau AM Hanafi.
Bung Karno dan Ibu Inggit Garnasih, Inggit Garnasihbenar-benar menjadi orang yang setia disamping Soekarno dalam perjuangan beliau untuk mewujudkan impiannya. Diarela menemani Soekarno dalam masa-masa tersulit perjuangan beliau. Bahkan ketika Soekarno telah putusasa dan kehilanganjalur dalam perjuangannya, Inggitlah yang selalu berusaha mengingatkan dan menyemangat.Ketika Soekarno ditahan di Penjara dan dibuangke Ende (Flores) sertake Bengkulu, Inggit Garnasih setia tetap disampingnya.
Sebelum Soekarno dan Inggit Garnasih dibuang ke Ende, Flores, maupun Bengkulu, tanah dan rumah itu mempunyai andil besar mewarnai perjalanan perjuangan Soekarno sebagai Bapak Bangsa dan sebagai tempat bertemunya Soekarno dengan kawan-kawan seperjuangannya berdiskusi untuk mencapai Indonesia Merdeka.
Inggit Garnasih lahir di tatar Sunda Bumi Parahyangan tepatnya di Desa Kamasan, Banjaran, Kabupaten Bandung, 17 Februari 1888 dari pasangan Bapak Ardipan dan Ibu Amsi. Nama itu diberikan dengan penuh makna dan harapan, kelak menjadi anak yang tegar, segar, menghidupkan dan penuh kasih sayang.
Tanggal 24 Maret 1923, Inggit dan Soekarno menikah. Dalam surat nikah dicantumkan usia Soekarno yang baru 22 tahun itu menjadi 24 tahun, sedangkan usia Inggit diturunkan satu tahun menjadi 35 tahun.
Ngkus, itulah panggilan sayang Inggit pada Soekarno. Baginya, Soekarno adalah suami, guru, mitra perjuangan sekaligus kekasih. Begitupun sebaliknya bagi Soekarno, Inggit adalah istri, mitra dalam berjuang, kekasih dan sekaligus merupakan sosok ‘ibu’ yang memberikan air kehidupan penyejuk jiwa. Kondisi inilah yang menjadi jiwa Soekarno tetap kokoh dan semangat menjalani suka duka dalam perjuangan. Inggit meninggal dunia pada tanggal 13 April 1984 pada usia 96 tahun, dan dimakamkan di Pemakaman Umum PORIB, tepatnya di Jalan Makam Caringin – Kopo Bandung.
Di Rumah ini ada dua kamar tidur utama. Kamar di sebelah kanan adalah kamar tidur Bung Karno dan Ibu Inggit Garnasih. Sementara yang kiri adalah kamar tidur anak angkat Bung Karno, yaitu Ratna Djuami dan Sukarti (yang kemudian diubah menjadi Kartika).Ratna Djuami lahir di Bandung pada 4 Mei 1923 dari pasangan Sumarta dan Murtasih. Murtasih adalah kakak dari Ibu Inggit Garnasih.Ratna Djumani diangkat anak oleh pasangan Sukarno-Inggit semenjak berusia anak-anak. Ratna sempat mengikuti masa pembuangan Soekarno baik di Ende Flores hingga Bengkulu.
Omi –begitu ia dipanggil– sudah ikut Bung Karno sejak dalam pembuangan di Ende, bersama Inggit (tante yang jadi ibu angkat) nenek Amsi (ibunda Inggit yang juga nenek Omi). Di Ende pula ia merasakan duka kehilangan nenek Amsi yang wafat dan dimakamkan di sana pada tanggal 12 Oktober 1935. Kemudian, ketika pemerintah kolonial Belanda memindahkan tempat pembuangan dari Ende ke Bengkulen (Bengkulu), Omi ikut serta.
Ratna Djumani, anak angkat Bung Karno-Inggit Ganarsih meninggal Ahad 23/6 tahun 2013 sekitar pukul 03.00 WIB  dalam usia 90 tahun. Jenazahnya dimakamkan di pemakaman Caringin, Bandung.Bung Karno dan Inggit mempunyai seorang anak angkat selain  Ratna Djuami,belakangan mereka mengangkat satu anak lagi bernama Sukarti yang diganti Soekarno menjadi Kartika. Kemanapun Bung Karno dibuang oleh Belanda, Inggit dan Ratna ikut menemani, termasuk ke Bengkulu. Sukarti atau Kartika memang “diangkat” di Ende.  Dia adalah putri sulung keluarga Atmo Sudirdjo, seorang juru ukur yang bekerja pada dinas pekerjaan umum pemerintahan Kolonial Belanda. Atmo sendiri asli Purwokerto.Pertemuan pertama kali Sukarti atau Kartika itu sendiri terjadi tahun 1934, saat usianya baru menginjak enam tahun. Ia diajak serta oleh kedua orangtuanya, menuju pelabuhan untuk menjemput tokoh besar yang namanya sudah begitu semerbak di seantero Hindia Belanda sebagai pejuang kemerdekaan.

Masjid Jamik Arsitektur Bung Karno


Masjid Jamik adalah salah satu masjid cukup terkenal di Bengkulu. Terkenalnya masjid ini bukan hanya karna keunikan bangunannya melainkan sosok dibalik pendiri atau perancang bentuk masjid ini yaitu Bapak Sukarno. Masjid ini berkaitan erat dengan masa-masa pengasingan Bung Karno sekitar tahun 1930.Pada saat masa pengasingan banyak hal yang beliau lakukan, salah satunya adalah dengan membangun tempat ibadah bagi kaum musliminn di Bengkulu. Bung Karno yang memang dibilang ahli dalam mendesain bangunan ini akhirnya melakukan renovasi dan perbaikan secara menyeluruh terhadap bangunan yang kini dikenal dengan Masjid Jamik. Beliau yang memang telah mengantongi gelar insiyur di bidang Arsitektur ini telah mengubah sebuah gubuk kecil. Gubuk kecil ini oleh warga sekitar disebut dengan Surau Lamo.desain yang dibuat oleh Bung Karno ini sendiri memiliki gaya Eropa dengan adanya dua buah bubungan serta teras yang memanjang di bagian depan masjid. Desain yang telah dirancang oleh Bung Karno ini akhirnya diwujudkan menjadi sebuah bangunan masjid dan tentunya pengerjaan ini sendiri dibantu oleh warga sekitar dan dikerjakan secara bersama-sama. Dana yang diperoleh pun hasil dari kumpulan iuran warga sekitar. Pembangunan masjid ini sendiri diperkirakan dibangun pada tahun 1940. Pembangunan inijuga memakan waktu sekitar satu tahun.
Setelah Masjid Jamik ini mengalami renovasi, aktivitas keagamaan pun telah dipindah pusatkan ke masjid ini. Selain menjadi sarana bagi para pemuda dan pemudi untuk menambah ilmu agama, masjid ini juga sering digunakan sebagai tempat pertemuan oleh para tokoh-tokoh organisasi lain, seperti para tokoh Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama serta beberapa jajaran organisasi keagamaan lainnya yangberada di Bengkulu.

Masjid ini memiliki tiga buah bangunan yang menyatu. Ketiga bangunan tersebut diantaranya adalah serambi, ruang utama serta tempat untuk berwudhu. Lantai yang digunakan pada ruangan serambi adalah berupa ubin teraso putih dan memiliki bentuk persegi dengan ukuran sekitar 11.46 x 7.58 m. Dibagian ini pula terdapat satu buah bedug dengan diameter sekitar 80 cm. Bagian pintu sendiri berjumlah dua dan menggunakan bahan teralis besi.
Pada bagian belakang serambi ini juga terdapat ruangan utama yang memiliki 3 buah pintu dan pada setiap pintu memiliki dua daun pintu. Dibagian ambang pintu terdapat hiasan berupa kaligrafi dari ayat-ayat Al-Qur’an. Banguanan utama dari masjid ini memiliki ukuran sekitar 14.65 x 14.65 m dan di dalam banguan utama ini juga terdapat mihrab yang memeiliki lebar sekitar 1.60 m dan panjang 2.5 m. Pada bagian sebelah mihrab yaitu tepatnya bagian sebelah kanan, terdapat sebuah mimbar yang memiliki corak bergaya Istambul dan untuk menaiki mimbar ini terdapat 4 buah anak tangga. Di bagian atap masjid ini juga terdapat dua kubah yang terbiat dari seng aluminium. Masjid Jamik ini juga memiliki halaman yang terbilang cukup luas. Kini halaman masjid ini telah dilengkapi dengan pagar besi serta pilar yang terbuat dari batu.
Masjid Jamik ini menjadi bangunan bersejarah yang berkategori sebagai benda cagar bedaya dan juga telah dilindungi berdasarakan Undang-Undang No 11 Tahun 2010. Dan jadilah seperti yang kita ketahui saat ini bahwa Masjid Jamik menjadi salah satu objek wisata religi yang cukup banyak dikunjungi oleh para wisatawan yang sedang berada di Kota Bengkulu.
baca rumah pengasingan bung karno Letak Masjid Jamik berada tepat di jantung Kota Bengkulu dantepatnya di Jalan Soeprapto Kelurahan Pengantungan, Gading Cempaka, Provinsi Bengkulu.  Lokasi masjid ini juga cukup strategis sehingga para pengunjung juga tidak terlalu sulit untuk menemukan masjid ini. Untuk menuju ke lokasi masjid ini para pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi maupun dengan menggunakan kendaraan umum.

Tuesday, 12 June 2018

British Cemetery (Pemakaman Inggris)

British Cemetery (Pemakaman Inggris) 
Peninggalah Bangsa Eropa di Indonesia cukup banyak,selain Belanda menjajah negeri ini kurang lebih 350 tahun lamanya. Namun ternyata tidak hanya Belanda, Inggris pun pernah menginjakkan kaki di Indonesia kurang lebih 140 tahun lamanya banyak orang-orang inggris yang pernah tinggal di Indonesia khusunya di daerah Bengkulu. Beberapa diantaranya meninggal dunia dikarenakan penyakit malaria dan disentri,  serta tewas dalam peperangan dan konflik oleh masyarakat Bengkulu waktu itu.di kawasan Jitra Bengkulu terdapat pemakaman Inggris yang menjadi monumen dan dijadikan salah satu tempat wisata.makam inggris ini terdapat banyak makam para tokoh penguasa Inggris yang mengusai Bengkulu pada tahun 1775 sampai tahun 1940. Diantaranya adalah McDouglas, Parker, Hutchinson, Mclean dan lain-lain.
Seperti yang diketahui Inggris pernah menjajah Indonesia pada tahun 1650 dan Bengkulu merupakan pusat pemerintahan kolonialis. Dan tentara Inggris maupun warga sipil yang meninggal dikuburkan di Bengkulu.

Komplek makam ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara karena ada sekitar 1.000 batu nisan yang berbentuk artistic monumental dalam berbagai ukuran yang terletak di lahan seluas 4,5 hektar dalam ukuran panjang 300 meter dan lebar 150 meter. Meski sekarang jumlah total daerah tersebut menyusut, yakni hanya tinggal 53 kuburan.

Monument Inggris ini merupakan monumen peringatan yang di bangun oleh Inggris. dari beberapa makan atau kuburan yang sekarang di jadikan kawasan wisata. Masyarakat Bengkulu menyebutnya dengan istilah Kuburan Bulek atau Makam Bulat. Monumen makan Inggris ini sebenarnya dibuat untuk mengenang peristiwa Pembunuhan Thomas Parr yang saat itu terjadi perselisihan dengan para pribumi.

Bagi yang berkunjung ke Makan Inggris ini akan melihat suasana Makamnya seperti di Inggris, karena dari nisan, batu dan model makammnya memang seperti Britis Cemitary.

Makam ini adalah salah satu bukti bahwa Inggris pernah menduduki Indonesia khususnya Bengkulu hingga akhir tahun 1824 yang tepatnya terletak di kawasan Jl Veteran Kota Bengkulu.
Ada keunikan tersendiri dari makam Inggris ini, traveller bisa melihat antara satu batu Nissan dengan lainnya tidak sama, baik besaran hingga bentuknya. Umur makamnya pun mulai dari tertua sekitar 1775 hingga 1858 juga masih ada disini, hal ini dibuktikan adanya tulisan di batu Nissan dari setiap makam tersebut.
Meskipun kondisinya sebenarnya kurang terawat, seperti tertutup rumput, namun makan ini tetap menjadi tujuan wisata sejarah bagi traveller yang sedang berada di Bengkulu. Pemakaman ini dulunya terdiri dari 1000 makam, dan kini hanya tersisa 53 makam yang masih bisa terlihat.

Kopi Biji Salak


Kali ini kita akan berkunjung ke salah satu pengolahan kopi biji salak yang ada di salah satu kabupaten di provinsi bengkulu, mau tau bagaimana proses pembuatannya, yuk ikutin kita ya...
kita semua pasti tau buah salak kan?. buah salak dengan ciri-ciri berbentuk bulat atau bulat terlur terbalik dan satu pangkalnya meruncing. kulit berwarna kuning sampai hitam dengan sisik yang tersusun rapi, daging buah berwarna putih dan terdapat biji di tengahnya.
di salah satu kabupaten diprovinsi bengkulu, terdapat indsutri rumahan pengolahan kopi biji salak, yakni milik ibu yusniati meskipun industri rumahan, namun proses pengolahannya sudah menggunakan alat2 canggih dan modern, tentunya menghasilkan kualitas kopi yang nikmat.
bahan baku buah salak didapatkan dari hasil kebun dan juga warga yang menjual. banyaknya bahan baku membuat aktifitas produksi ini tak pernah berhenti, dan terus melakukan pengolahan setiap harinya.
perlu kita ketahui, banyak di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat desa mulai berbondong-bondong mengolah biji salak pondoh sebagai bahan baku minuman alternatif pengganti kopi, karena banyak masyarakat yang sudah mengetahui banyak manfaat dari kopi biji salak terutama untuk menggempur darah tinggi / hipertensi.








Sunday, 10 June 2018

Danau Gedang

Objek wisata danau Gedang
Terletak di Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah, Dengan jarak Tempuh lebih kurang 40 kilometer dari kota Bengkulu. Disamping untuk berwisata, Danau ini  juga dapat menjadi tempat berenang di laut karena lokasinya berdekatan dengan pantai. Danau Gedang ini dapat dijadikan objek wisata andalan bagi Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).sayangnya sampai sekarang objek wisata ini belum dilakukan pengelolaan secara maksimal.Danau Gedang merupakan salah satu obyek wisata yang ada di kabupaten Bengkulu Tengah. Objek wisata ini berada di Kecamatan Pondok Kelapa, terletak di Desa Padang Betuah yang memiliki luas sekitar 50 hektare.Saat ini keberadaan Obyek wisata ini belum tergarap, hal ini terbukti dengan masih asli dan belum banyak fasilitas pendukung yang berada di lokasi ini, hal ini menyebabkan pengunjung harus mempersiapkan bekal dan akomodasi lainnya secara mandiri.Danau yang berlokasi tepat bersebelahan dengan lautan tersebut, menjadikan keunikan tersendiri sebagai objek wisata yang bisa diandalkan. Potensi danau yang sangat luas sampai saat ini hanya dimanfaatkan untuk keperluan memancing warga desa saja.

Benteng marlborough_Jejak kekuasaan inggris di bengkulu

Benteng Marlborough merupakan peninggalan Inggris di kota Bengkulu. Benteng marlborough didirikan East India Company (EIC) tahun 1713-1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Konon, benteng ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah benteng St. George di Madras, India.

Benteng ini didirikan di atas bukit buatan, menghadap ke arah kota Bengkulu dan memunggungi samudera Hindia. Benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu; sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan perjanjian. Tahun 1793, serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian pada tahun 1807, residen Thomas Parr juga tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen-monumen di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.
Setelah Belanda pergi tahun 1950, benteng Marlborough menjadi markas TNI-AD. Hingga tahun 1977, benteng ini diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya.
Benteng Marlborough dianggap sebagai peninggalan terbesar Inggris di Indonesia. Meskipun latar belakang pembangunan benteng ini adalah untuk kepentingan pertahanan/militer, namun seiring berjalannya waktu, Benteng Marlborough kemudian juga difungsikan untuk kepentingan perdagangan.dijadikan sebagai tempat koordinasi bagi kelancaran suplai lada bagi perusahaan dagang Inggris, East Indian Company, dan pusat pengawasan jalur pelayaran dagang yang melewati Selat Sunda.
Selain itu, benteng yang pernah digunakan sebagai tempat penahanan Bung Karno ini juga digunakan sebagai tempat tinggal oleh para petinggi militer Inggris dan pegawai East Indian Company. Dalam catatan British Library, pada tahun 1792 terdapat kurang lebih 90 pegawai sipil dan militer tinggal dan bekerja dalam benteng ini. Secara fungsional, benteng ini akhirnya lebih menyerupai hunian dalam sebuah kota kecil daripada pusat pertahanan militer atau kantor perdagangan. Hal ini dapat dilihat dari catatan-catatan yang terkait dengan perkawinan, pembaptisan, dan kematian, yang masih tersimpan rapi di dalam benteng ini.
Benteng Marlborough terletak pada struktur bangunannya yang terdiri dari bagian-bagian yang sangat lengkap. Benteng yang berbentuk segi empat ini memiliki bastion (gedung jaga) di keempat sudutnya. Untuk memasuki bangunan induk di dalam benteng ini, pengunjung harus melewati pintu masuk utama berbentuk lengkung sempurna yang terletak di sisi barat daya. Namun, sebelum sampai di bangunan induk, pengunjung harus melewati jembatan terlebih dahulu yang menghubungkan antara pintu masuk dengan bangunan induk karena benteng ini dikelilingi oleh parit yang bentuknya mengikuti bentuk bangunan benteng. Di sebuah lorong sebelum memasuki jembatan, pengunjung dapat menjumpai 4 buah nisan, 2 di antaranya merupakan peninggalan di masa Benteng York (benteng yang dibangun Inggris sebelum Benteng Marlborough). Pada nisan-nisan tersebut tertera nama George Shaw (1704), Richard Watts Esq (1705), James Cune (1737), dan Henry Stirling (1774)
Lokasi Benteng Marlborough  terletak di jantung Kota Bengkulu. Tidak jauh dengan rumah dinas Gubernur Bengkulu. Dari Bandar Udara Fatmawati Bengkulu, pengunjung dapat menggunakan taksi atau mobil sewaan untuk sampai di lokasi obyek wisata ini dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam. Jika pengunjung menggunakan bus/angkutan umum, Benteng Marlborough juga mudah untuk diakses, terutama dari arah Terminal Bus Bengkulu. Dari Terminal Bus Bengkulu, pengunjung dapat menggunakan bus kota jurusan Alun-alun Kota Bengkulu dan turun tepat di depan Benteng Marlborough.
Benteng Marlborough terletak di Jalan Ahmad Yani, Kota Bengkulu, Propinsi Bengkulu, Indonesia.

Sungai suci

Sungai suci
Objek wisata Pantai Sungai Suci di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Salah satu objek wisata di Bengkulu ini berjarak sekitar 15 Km dari pusat Kota Bengkulu atau sekitar 25 Km dari Bandara Fatmawati Bengkulu.Wisatawan yang berkunjung ke lokasi ini, selain untuk melihat hamparan pasir di sepanjang pantai, juga menyaksikan pemandangan laut lepas hingga ke Samudra Indonesia. Dan akan terasa lebih indah menyaksikan fenomena alam tenggelamnya matahari di sore hari.

Selain itu Pantai ini menyajikan pepohonan tumbuh disepanjang tepi pantai. Di Pantai Sungai Suci ini juga ada pulau kecil yang terbentuk secara alami, akibat gerusan air laut yang bisa di seberangi dengan jembatan gantung kembar. Jembatan gantung kembar itu selalu ramai oleh pengunjung dari berbagai daerah di Bengkulu dan luar Provinsi Bengkulu. Di atas pulau itu juga oleh penduduk setempat telah dibuat tempat bersantai berupa tempat duduk di bawah pohon yang cukup rindang di beberapa titik. Ada yang menghadap ke laut Samudera Hindia.
Di sini juga telah disediakan makanan dan minuman ringan oleh masyarakat setempat, dengan harga terjangkau dan tidak membuat kantong kering. Untuk menuju pulau itu, Anda cukup membayar Rp 5.000/orang. Di atas jembatan itu Anda akan merasakan goyangan dan guncangan, di atas ketinggian 6 hingga 7 meter. Di bagian bawah terdapat deburan ombak kencang serta bebatuan cukup besar.
Masuk ke objek wisata, Membayar Rp 2.000. Wisata ini tergolong dekat dari pusat Kota Bengkulu. Letaknya hanya berjarak sekira 20 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dengan melintasi jalan lintas barat Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu-Padang, Sumatera Barat. Setiba di Desa Pasar Pedati, Anda harus melintasi jalan gang yang telah beraspal sejauh 1,5 km, dengan waktu 10 menit. Baru beberapa meter berjalan, Anda akan langsung disuguhi pemandangan yang indah. 

Friday, 8 June 2018

Fort Marlborough

Fort Marlborough

Fort Marlborough is a relic of England in the city of Bengkulu. Fort Marlborough founded East India Company (EIC) in 1713-1719 under the leadership of the governor Joseph Callet as a British defense fortress. It is said that this castle is the strongest stronghold of England in the East after the fortress of St. George in Madras, India.

british cemetery (pemakaman inggris)

The fort was erected on an artificial hill, overlooking the city of Bengkulu and its back to the Indian Ocean. This fort was once burned by the people of Bengkulu; so that residents are forced to flee to Madras. They then returned in 1724 after an agreement was made. In 1793, a re-attack was launched. In this incident a British officer, Robert Hamilton, was killed. And then in 1807, the resident of Thomas Parr was also killed. Both are commemorated by the establishment of monuments in the city of Bengkulu by the British government.
After the Dutch left in 1950, the Marlborough stronghold became the headquarters of the Army. Until 1977, the fort was handed over to the Department of Education and Culture to be restored and made into a cultural heritage building.
The Marlborough Fort is considered Britain's greatest relic in Indonesia. Although the background of the construction of this fort is for the sake of defense / military, but over time, the Marlborough Fortress then also functioned for the benefit of trade. The fort was used as a place for coordination for the smooth supply of pepper for the British trading company, East Indian Company, and the trading shipping lanes that pass through the Sunda Strait.

In addition, the fortress that was once used as a place of detention of Bung Karno is also used as a residence by British military officers and employees of East Indian Company. In the British Library's notes, in 1792 there were approximately 90 civil and military officers living and working in this fortress. Functionally, the fortress is ultimately more residential in a small town than a military defense center or trade office. This can be seen from the records relating to marriage, baptism, and death, which are still stored neatly inside this fortress.
The Marlborough Fortress is located on the structure of the building which consists of very complete parts. This rectangular fort has a bastion on all four corners. To enter the main building inside this castle, visitors must pass through a perfect curved main entrance located on the southwest side. However, before arriving at the main building, visitors must cross the bridge in advance that connects between the entrance with the main building because the fort is surrounded by a ditch that shape follows the shape of the fort. In a corridor before entering the bridge, visitors can find 4 headstones, 2 of which are relics in the time of the York Castle (a fort built before the Castle of Marlborough). The tombs are listed by George Shaw (1704), Richard Watts Esq (1705), James Cune (1737), and Henry Stirling (1774)

The location of Fort Marlborough is located in the heart of Bengkulu City. Not far from the official house of the Governor of Bengkulu. From Fatmawati Airport Bengkulu, visitors can use a taxi or car rental to arrive at the location of this attraction with travel time approximately 1.5 hours. If visitors use the bus / public transportation, Fort Marlborough is also easy to access, especially from the direction of Bengkulu Bus Terminal. From Bengkulu Bus Terminal, visitors can use the city bus Major Square Town of Bengkulu and down right in front of the Fort Marlborough.
Fort Marlborough is located at Ahmad Yani Street, Bengkulu City, Bengkulu Province, Indonesia.

Wednesday, 23 May 2018

Suku Rejang

Suku Rejang

Latar Belakang

Kebudayaan merupakan salah satu sarana untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, karena kebudayaan merupakan bagian atau aspek langsung melibatkan manusia indonesia dalam menentukan sikap hidup sehari-hari yang dapat mencerminkan identitas bangsa serta memastikan pegangan hidup bangsa untuk tidak mudah dipengaruhi oleh kebudayaan luar yang nilainya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

Seperti di daerah lain, di Bengkulu banyak diwarisi budaya, dan nilai budaya itu sendiri ternyata masih merupakan faktor yang dominan dalam kehidupan masyarakat. Adat istiadat dan norma-norma yang terkandung didalamnya merupakan suatu pegangan dan pedoman masyarkat di dalam berinteraksi dengan sesamnya untuk mengayomi kedamaaian hidup sehari-hari.

Unsur-unsur kebudayaan yang mengandung nilai yang luhur dapat dirasakan langsung oleh masyarakat pendukungnya, karena unsur kebudayaan tersebut mengandung nilai-nilai yang mampu mengendalikan atau mengatur kelangsungan hidup masyarakat dalam suasana yang aman, damai sehingga terbentuknya suatu masyarakat yang harmonis kehidupannya. Dengan nilai-nilai yang luhur itu pula, masyarakat mendapat suatu pegangan yang kuat dan dapat menyeleksi unsur-unsur kebudayaan luar, sehingga unsur-unsur yang bertentangan dengan nilai-nilai yang ada akan tersisih dengan sendirinya.

Suku rejang adalah salah satu suku yang mendiami propinsi Bengkulu yang telah diwarisi oleh banyak budaya dan nilai budaya. Dalam artikel ini penulis ingin mengetahui bagimana pola kebudayaan suku Rejang seperti: asal-usulnya, jenis-jenis kebudayaannya, religinya, sistem sosialnya dan beberapa hal lain yang masih bersangkutan dengan budaya suku Rejang tersebut.

Asal-usul Suku Rejang
Pada jaman neolitikum para ahli sejarah telah menemukan bukti tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia. Von Heine Gelderm telah mengadakan penelitian tentang kapak persegi. Berdasarkan penemuan dan persebaran kapak persegi itu, terletak di hulu-hulu sungai besar Asia Tenggara, dari daerah Yunan, Cina selatan kebudayaan itu tersebar menghilir lembah-lembah sungai tersebut akhirnya sampai berpusat di tonkin. Hingga kemudian menyebar ke semenanjung malaka, Sumatra, Jawa, Bali dan terus ke Timur.

Dengan gambaran seperti ini dengan begitu dapat dikatakan bahwa asal-usul penghuni yang pertama datang ke daerah bengkulu adalah bangsa Austronesia. Bangsa Austronesia sampai ke Nusantara menemui tanah tinggal yangterpisah-pisah karena alamnya yang terdiri-dari pulau-pulau hutan gunung dan sukar ditembus, sehingga melahirkan suku-suku baru. Diantaranya suku Rejang, sehingga dapat dikatakan suku rejang merupakan keturunan ras bangsa Austronesia yang berasal dari Yunan Cina Selatan.

Suku rejang semula hidup berkelompok-kelompok kecil mengembara di daerah lebong yang luas. Pada masa ini mereka masih berpindah pindah. Barulah pada zaman ajai mereka hidup dan mulai menetap disuatu daerah, terutama di lembah-lembah sekitar sungai ketahuan.

Menurut riwayat, suku bangsa rejang yang sekarang berasal dari Empat Petulai, dan setiap petulai dipimpin oleh seorang Ajai. Perkataaan Ajai berasala dari kata Majai, artinya memimpin suatu kumpulan manusia. sedangkan sebutan Empat Petulai itu baru disebut saat pemerintahan inggris bercokol di Indonesia.

Sistem Kekerabatan
Hubungan kekerabatan Suku Rejang adalah bilateral, Walaupun keturunan mereka cenderung patrilineal. Adat menetapkan sesudah kawin yang dalam bahasa rejang disebut duduk letok (menentukan tempat tinggal) ditentukan berdasarkan asen (mufakat) oleh kedua belah pihak. Asen ini ada beberapa macam. Bentuk kekerabatan lama adalah keluarga luas yang disebut tumbang. Antara satu tumbang dengan tumbang tertentu masih ada hubungan petulai (saudara) dan disebut sebagai kelompok satu ketumbai atau sukau. Beberapa ketumbai atau satu berdiam di sebuah sadei (dusun).

Sistem Sosial
Masyarakat suku rejang mengenal sistem kesatuan sosial yang bersifat teritorial genealogis yang disebut mego atau marga atau bang mego. Kesatuan sosial ini berasal dari kelompok keturunan sutan sriduni, cikal bakal mereka. bang mego asal ada empat, yaitu tubai, bermani, jekalang, dan selupuak. Pada masa sekarang jumlah bang mego sudah bertambah, namun pengaruh yang asli masih kuat, mereka yang disebut tiang empat limo dengan rajo. Pada zaman dahulu merekalah yang menunjuk raja.

Pelapisan masayarakat rejang pada zaman dahulu diantaranya pertama, golongan bangsawan yang terdiri dari raja-raja dan kepala marga. Golongan kedua adalah kepala dusun yang disebut potai, dan yang ketiga disebut golongan tun dawyo atau orang biasa. Golongan yang dihormati adalah para pedito(pemimpin agama) dan labgea (dukun).

Sistem Religi
Sebelum masuknya agama islam di Bengkulu, suku Rejang masih memegang kepercayaan Animesme dan Dinamisme yaitu percaya kepada benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan mistis serta arwah roh nenek moyang. Dalam bukunya Antonie Cabaton menyebutkan bahwa orang Rejang dalam jangka waktu tertentu memberi persembahan berupa beras dan buah-buahan pada gunung Kaba yang dimuliakan oleh suku Rejang.

Memasuki abad ke-16 islam mulai masuk ke Bengkulu dari Banten, terutama dari daerah Selatan, diperkirakan juga Islam masuk dari Aceh dan Minang Kabau sedangkan untuk Daerah Rejang kemungkinan Islam masuk dari Palembang di daerah ini Islam merupakan agama terbesar yaitu melebihi 99%. Selai agama Islam agama Nasrani dan Katolik datang di Bengkulu senagaja disebarkan oleh Zending Katolik.  pada tahun 1916 ada dua padri Katolik Roma, memimpin misi kurang lebih 600 jiwa.
Sampai pertengahan abad ke-19 masi terdapat sisa-sisa kepercayaan lama di daerah pedalaman, tetapi pada akhir abad ke-19 tidak terdapat lagi penganutnya secara sempurna. Masyarakat Rejang telah menganut Islam atau Nasrani, meskipun cara lama masi terbawa juga.

Adat Istiadat dan Peraturan
Pada zaman dahulu pengaturan dalam kerajaan dilakukan oleh para pejabat negara dan puncak pimpinan terletak ditangan seorang raja. Dalam pelaksanaan operasionalnya rajapun dibantu oleh para pembantu seperti; penghulu, kepala kaum, datuk, patih, tuai kutai, depati, pemangku, penggawa, gide dan pemangku muda.

Dasar dari pengaturan ini adalah peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis seperti adat istiadat, yang telah ditetapkan berdasarkan pemufakatan para umara dan ulama serta orang-orang tua atau tokoh-tokoh yang terpandang dalam masyarakat. Dalam pemerintahan anjai-anjai kerajaan pat petula, segalah sesuatu mengenai ketertiban dalam pengaturan negara sebagian sudah diatur dalam adat istiadat bangsa Rejang. Menurut adat ini barng siapa yang melanggar adat akan dibunuh. Setelah kedatangan para biku dari Maja pahit dan menjadi raja bangsa pajang; maka suku Rejang di Daerah Bengkulu mendapatkan pelajaran bertanih dan peraturan baru untuk memperbaiki dan penyempurnaan peratiran yang lama. Salah satunya adalah Gawai Bunuh diganti Gawai Bngun, artinya barang siapa yang membuat kesalahan besar seperti membunuh tidak lagi dibunuh tetapi diganti gawai Bangun. Gawai Bngun artinya siapa yang membuat kesalahn besar seperti membunuh tidak lagi dibunuh tetapi diganti dengan membayar berupa emas dan perak kepada ahli famili si mati.

Adat rejang yang masih berlaku hingga sekarang aialah:

Membunuh-membangun artinnya: kalau membunuh orang hukumnnya si pembunuh harus membayar bangun kepada famili yang mati, yaitu berupa emas dan perak.
Salah berhutang, artinya kesalahan terpikul oleh orang yang bersalah itu sendiri.
Gawai Mati atau Gwai Bunuh, seseorang yang melakukan keslahan yang sangat besar atau yang dilarang keras oleh adat, dihukum mati atau dibunuh.
Melukai menepung, artinya memberi emas atau uang kepada oarng yang dilukai.
Selang berpulang, artinya tiap barang yang dipinjam harus dikembalikan.
Suarang berbagai, artinya harta yang diperoleh bersama harus dibagi sama banyak.
Burung puang si jlupang, artinya patah tumbuh hilang berganti; tiap yang hilang harus ada gantinya.
Kalah adat karena janji.
Diberi habis saja, artinya suka sama suka.

Hubungan Antar Golongan
Induk daripada penduduk daerah Bengkulu adalah bangsa Melayu yang kemudian karna letak geografis yang memisahkan sehingga timbulah bangsa-bangsa atau suku, marga dan keluarga, yang hidup dengan adat istiadat masing-masing. Diantara  suku bangsa yang terkenal yaitu suku Rejang, Suku Serawai, Suku Lembak Suku Enggano, dan Suku Melayu Bengkulu. suku Rejang sendiri pastilah pernah mengalami percekcokan, yang disebabkan maslah perbatasan, hasrat untuk mendapatkan kekuasaan dan perbedaan kepentingan, namun sebaliknya hubungan antar golongan banyak banyak pula terjalin disebabkan oleh persamaan kepentingan, cita-cita dan lain sebagainya. Seperti Suku Rejang di pedalaman dan suku Melayu di Pesisir perna terjadi perhubungan kerja sama di bidang keamanan dimana suku Rejang menjaga Musuh yang datang melalui darat dan suku melayu menjaga musuh yang datang melalui laut Hubungan antar golongan di ikatkan pula karena persamaan bentuk tubuh (ras, tipe, warna kulit) dan persamaan umum yang terdapat dalam bahasa.
Sejak tahun 1907 sudah ada suku Sunda yang dipindahkan ke Daerah Kepahiang (Rejang) dan sejak 1911 ke Curup. Pada tahun 1912 didatangkan orang jawa, dengan maksud memperkenalkan cara menggarap sawah dan cara memelihara ikan di perairan tawarmigrasi ini berjalan dengan baik terbukti hingga sekarang kabupaten rejang Lebong sangat berkembang dalam hal pertanian. Hal ini tidak terlepas dari berbaurnya suku pendatang dengan suku rejang sehingga terjadi proses saling belajar satu sama lain.

Kesenian
Kebudayaan di daerah bengkulu, masih termasuk dalam rumpun Melayu Polenesia. Salah satu aspek penjelmaan kebudayaan ini adalah tata adat sekapur sirih. Tata adat tersebut hingga kini masih ada terpelihara di kalngan masyarakat bengkulu terutama suku Rejang. Banyak sekali kesenian yang ada di miliki Suku Rejang ini diantarnya tari tarian.

Tarian sekapur sirih yang hanya ditarikan untuk tamu-tamu kehormatan. Karena dulunya tarian ini hanya tarian  persembahan bagi tamu-tamu kerajaan yang hadir di balai bundar. Selain itu ada tarian kumbang marak bungo. Tarian ini menggambarkan gadis yang banyak penggemarnya. Penarinya semua memakai pakaian adat. Selain itu ada pula tari kejei yang dibawakan oleh muda mudi suku rejang.

Bahasa Rejang
Adalah bahasa yang dituturkan oleh suku rejang bahasa ini digunakan oleh semua oarng rejang di kabupaten Rejang lebong, Kabupaten Kepahyang, dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Bahasa Rejang sendiri terdiri atas 3 dialek, yakni Rejang dialek Curup, dialek Kepahiang, dialek Lebong. Ada beberapa daerah yang termasuk dalam wilayah kabupaten kepahiang  menggunakan Rejang dialek Curup karena letak geografis yang dekat dengan kabupaten Rejang Lebong. Beberapa daerah yeng dekat secara Geografis dengan wilayah Kabupaten Lebongjuga ada yang menggunakan Rejang dialek Curup. Begitu juga sebaliknya.

Perbedaan dialek juga terdapat dalam Intonasi dalam berbicara. Bahasa Rejang dialek Kepahiang terkesan keras dan kasar, dialek rejang curup terkesan halus dan lembut, dan bahasa rejang dialek lebong terkesan lebih halus dan lembut dari rejang dialek curup. Dari warna dialek menggambarkan tempramen dari ketiga macam orang rejang tersebut.

Akasara Kaganga
Dalam perkembangannya selain bahasa Rejang, suku Rejang juga menggunakan Aksara kaganga. Akasara kaganga merupakan sebuah nama kumpulan beberapa aksara yang berkerabat di Sumatra Selatan. Aksara yang termasuk kelompok ini adalah Akasara Rejang, Lampung, Rencong dan lain-lain. Nama aksara Kaganga ini merujuk pada Ketiga aksara Pertama. Yaitu ka, ga, dan nga. Istilah kaganga diciptakan oleh Mervyn A. Jaspan (1926-1975), antropolog di University of hull (Inggris) dalam buku Folk Literature of South Sumatra. Redjang Ka-Ga-Nga texts. Canberra, The Australian National University 1964. Istilah asli yang digunakan oleh masyarakat disebelah selatan adalah Surat ulu.

Aksara batak atau surat batak juga berkerabat dengan kelompok surat Ulu akan tetapi urutannya berebda. Diperkirakan zaman dahulu diseluruh pulau sumatra aceh diujung sampai lampung di selatan, menggunakan aksara yang berkerabat dengan kelompok aksara kaganga (surat ulu) ini. Tetapi aceh dan minangkabau yang dipergunakan sejak lama adalah huruf kawi.

Perbedaan antara aksara kaganga dengan jawa ialah bahwa kasara surat ulu tidak memiliki pasangan sehingga jauh lebih sederhana daripada aksara jawa. Aksara ulu diperkirakan berkembang dari aksara palawa dan aksara kawi yang digunakan oleh kerajaan Sriwijaya di Sumatra Selatan.

Kesimpulan
Suku Rejang adalah suku yang mendiami propinsi Bengkulu dan merupakan suku terbesar disana. Suku rejang tersebar di Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Kepahiang, Kabupaten Lebong,  Kabupaten Bengkulu Utara, dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Menrut penelitian suku rejang temasuk suku tertua di Pulau sumatra yang menuturkan bahasa Rejang sebagai bahasa sehari-harinya. Selain itu Suku rejang adalah suku yang sangat unik karean mempunyai adat istiadatnya sendiri serta mempunyai aksara untuk menulis yaitu aksara Ka-Ga-Nga atau aksara Sulu.

Monday, 14 May 2018

Begini cara Upload video ke youtube

 Hasil gambar untuk gambar youtubeUpload video ke youtube

Pada artikel ini saya ingin berbagi kepada teman-teman bagaimana caranya meng-upload sebuah video ke youtube. Pada dasarnya mengupload video ke youtube sangatlah mudah. Youtube merupakan layanan berbagi video terbesar yang dimiliki oleh Google. Dengan adanya Youtube ini, kita bisa berbagi video kepada orang banyak.Langsung saja, berikut ini adalah langkah-langkah meng-upload atau memasukan video ke youtube.
1. Pastikan kita sudah memiliki akun Google / Gmail. Jika belum memiliki atau belum tahu apa itu akun Gmail, Silahkan lihat cara membuat akun gmail pada link tersebut.
2. Jika sudah memiliki akun Google/Gmail, silahkan login menggunakan akun tersebut.
3. Jika sudah login, langsung saja buka situs Youtube pada link ini.
4. Setelah berada di halaman awal Youtube, klik Upload.
5. Kemudian pilih tombol merah untuk memilih video yang akan di upload.
6. Pilih filenya, kemudian klik open.
7. Setelah memilih video, maka proses upload akan dimulai.
Sambil menunggu proses upload, silahkan isi form title, description, dan tag.
8. Jika proses upload telah 100%, klik publish.
9. Kita akan diberi konfirmasi berupa link dari video tersebut. Klik link tersebut untuk melihat video yang kita upload tadi di youtube.

Video telah berhasil di upload ke youtube. Gimana, mudah bukan? Semoga artikel ini bisa membantu Anda. Saya juga menyertakan tutorial ini dalam versi video.
Semoga bermanfaat...!!!

Cara pasang dokumen google drive pada blog atau website

Cara pasang dokumen google drive pada blog atau website

Berikut adalah salah satu cara memasang (embed) dokumen berbentuk Word, Excel, PPT dan PDF pada blog atau website kita melalui google docs. Google docs merupakan media penyimpanan berbagai dokumen kita yang dapat dilihat secara langsung secara online tanpa mendownloadnya terlebih dahulu. Bagi anda yang baru pertama kali masuk ke google docs, maka anda harus setuju dengan peraturan yang di buat oleh google. Berikut adalah cara embed/ pasang dokumen google drive pada blog atau website.
Langkah 1 : upload file ke google docs.
1. Silahkan login ke https://drive.google.com/ dengan account gmail anda.
2. Klik tab BARU
3. Klik tombol UPLOAD
4. Masukan file yang ingin anda upload (word, excel, power point).
5. Klik tombol Upload File yang ada di sebelah bawahnya.
6. Tunggu beberapa saat sampai file anda terupload semuanya (tergantung dari besarnya file serta kecepatan koneksi anda).
7. Jika sudah terupload, anda bisa mengeditnya jika mau  yaitu dengan mengeklik dokumen yang telah terupload.
8. Kemudian pilih bagikan
9. Maka muncul menu sharing settings.

10. Copy link to share ke notepad atau text editor lainnya.
 11. Kemudian klik Selesai

15. Yang kita butuhkan bukanlah semua kode yang sudah kita copy sebelumnya (perhatikan kode yang berwarna kuning-itu kode yang kita butuhkan)



https://docs.google.com/document/d/1hrnSbGFOTEV1S3pwc3REQU0/view?usp=sharing/edit

maka yang kita copy cukup kode 1KzgroUVft146VRZAZweRSTrI8_JNE9BTvjV4F6cpY4w

16. Terakhir, paste kode di bawah ini pada postingan blog dengan mengganti “(paste disini)”  termasuk tanda kurung "()"]dengan kode yang sudah kita dapat sebelumnya, (untuk ukuran bisa disesuaikan sendiri)

<iframe src="https://docs.google.com/viewer?srcid=(paste disini)&pid=explorer&chrome=false&embedded=true" width="500" height="500"></iframe>

17. Selesai.
Langkah 2 : posting kode google docs ke blogger.
1. Silahkan login ke blogger dengan ID anda.
2. Klik Posting Baru.
3. Silahkan anda buat postingan yang anda inginkan.
4. Ketika anda mau menyisipkan kode yang dari google docs, klik terlebih dahulu tab Edit HTML ( jangan yang compose)
5. Paste kode google docs yang ada di notepad tadi pada tempat yang anda inginkan.
6. Klik Tombol MEMPUBLIKASIKAN POSTING.
7. Silahkan lihat hasilnya.
8. Selesai.
http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html

Comments System

Disqus Shortname