Pages

Tuesday, 12 June 2018

British Cemetery (Pemakaman Inggris)

British Cemetery (Pemakaman Inggris) 
Peninggalah Bangsa Eropa di Indonesia cukup banyak,selain Belanda menjajah negeri ini kurang lebih 350 tahun lamanya. Namun ternyata tidak hanya Belanda, Inggris pun pernah menginjakkan kaki di Indonesia kurang lebih 140 tahun lamanya banyak orang-orang inggris yang pernah tinggal di Indonesia khusunya di daerah Bengkulu. Beberapa diantaranya meninggal dunia dikarenakan penyakit malaria dan disentri,  serta tewas dalam peperangan dan konflik oleh masyarakat Bengkulu waktu itu.di kawasan Jitra Bengkulu terdapat pemakaman Inggris yang menjadi monumen dan dijadikan salah satu tempat wisata.makam inggris ini terdapat banyak makam para tokoh penguasa Inggris yang mengusai Bengkulu pada tahun 1775 sampai tahun 1940. Diantaranya adalah McDouglas, Parker, Hutchinson, Mclean dan lain-lain.
Seperti yang diketahui Inggris pernah menjajah Indonesia pada tahun 1650 dan Bengkulu merupakan pusat pemerintahan kolonialis. Dan tentara Inggris maupun warga sipil yang meninggal dikuburkan di Bengkulu.

Komplek makam ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara karena ada sekitar 1.000 batu nisan yang berbentuk artistic monumental dalam berbagai ukuran yang terletak di lahan seluas 4,5 hektar dalam ukuran panjang 300 meter dan lebar 150 meter. Meski sekarang jumlah total daerah tersebut menyusut, yakni hanya tinggal 53 kuburan.

Monument Inggris ini merupakan monumen peringatan yang di bangun oleh Inggris. dari beberapa makan atau kuburan yang sekarang di jadikan kawasan wisata. Masyarakat Bengkulu menyebutnya dengan istilah Kuburan Bulek atau Makam Bulat. Monumen makan Inggris ini sebenarnya dibuat untuk mengenang peristiwa Pembunuhan Thomas Parr yang saat itu terjadi perselisihan dengan para pribumi.

Bagi yang berkunjung ke Makan Inggris ini akan melihat suasana Makamnya seperti di Inggris, karena dari nisan, batu dan model makammnya memang seperti Britis Cemitary.

Makam ini adalah salah satu bukti bahwa Inggris pernah menduduki Indonesia khususnya Bengkulu hingga akhir tahun 1824 yang tepatnya terletak di kawasan Jl Veteran Kota Bengkulu.
Ada keunikan tersendiri dari makam Inggris ini, traveller bisa melihat antara satu batu Nissan dengan lainnya tidak sama, baik besaran hingga bentuknya. Umur makamnya pun mulai dari tertua sekitar 1775 hingga 1858 juga masih ada disini, hal ini dibuktikan adanya tulisan di batu Nissan dari setiap makam tersebut.
Meskipun kondisinya sebenarnya kurang terawat, seperti tertutup rumput, namun makan ini tetap menjadi tujuan wisata sejarah bagi traveller yang sedang berada di Bengkulu. Pemakaman ini dulunya terdiri dari 1000 makam, dan kini hanya tersisa 53 makam yang masih bisa terlihat.

Kopi Biji Salak


Kali ini kita akan berkunjung ke salah satu pengolahan kopi biji salak yang ada di salah satu kabupaten di provinsi bengkulu, mau tau bagaimana proses pembuatannya, yuk ikutin kita ya...
kita semua pasti tau buah salak kan?. buah salak dengan ciri-ciri berbentuk bulat atau bulat terlur terbalik dan satu pangkalnya meruncing. kulit berwarna kuning sampai hitam dengan sisik yang tersusun rapi, daging buah berwarna putih dan terdapat biji di tengahnya.
di salah satu kabupaten diprovinsi bengkulu, terdapat indsutri rumahan pengolahan kopi biji salak, yakni milik ibu yusniati meskipun industri rumahan, namun proses pengolahannya sudah menggunakan alat2 canggih dan modern, tentunya menghasilkan kualitas kopi yang nikmat.
bahan baku buah salak didapatkan dari hasil kebun dan juga warga yang menjual. banyaknya bahan baku membuat aktifitas produksi ini tak pernah berhenti, dan terus melakukan pengolahan setiap harinya.
perlu kita ketahui, banyak di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat desa mulai berbondong-bondong mengolah biji salak pondoh sebagai bahan baku minuman alternatif pengganti kopi, karena banyak masyarakat yang sudah mengetahui banyak manfaat dari kopi biji salak terutama untuk menggempur darah tinggi / hipertensi.