Pages

Sunday, 10 June 2018

Danau Gedang

Objek wisata danau Gedang
Terletak di Desa Padang Betuah Kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah, Dengan jarak Tempuh lebih kurang 40 kilometer dari kota Bengkulu. Disamping untuk berwisata, Danau ini  juga dapat menjadi tempat berenang di laut karena lokasinya berdekatan dengan pantai. Danau Gedang ini dapat dijadikan objek wisata andalan bagi Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).sayangnya sampai sekarang objek wisata ini belum dilakukan pengelolaan secara maksimal.Danau Gedang merupakan salah satu obyek wisata yang ada di kabupaten Bengkulu Tengah. Objek wisata ini berada di Kecamatan Pondok Kelapa, terletak di Desa Padang Betuah yang memiliki luas sekitar 50 hektare.Saat ini keberadaan Obyek wisata ini belum tergarap, hal ini terbukti dengan masih asli dan belum banyak fasilitas pendukung yang berada di lokasi ini, hal ini menyebabkan pengunjung harus mempersiapkan bekal dan akomodasi lainnya secara mandiri.Danau yang berlokasi tepat bersebelahan dengan lautan tersebut, menjadikan keunikan tersendiri sebagai objek wisata yang bisa diandalkan. Potensi danau yang sangat luas sampai saat ini hanya dimanfaatkan untuk keperluan memancing warga desa saja.

Benteng marlborough_Jejak kekuasaan inggris di bengkulu

Benteng Marlborough merupakan peninggalan Inggris di kota Bengkulu. Benteng marlborough didirikan East India Company (EIC) tahun 1713-1719 di bawah pimpinan gubernur Joseph Callet sebagai benteng pertahanan Inggris. Konon, benteng ini merupakan benteng terkuat Inggris di wilayah Timur setelah benteng St. George di Madras, India.

Benteng ini didirikan di atas bukit buatan, menghadap ke arah kota Bengkulu dan memunggungi samudera Hindia. Benteng ini pernah dibakar oleh rakyat Bengkulu; sehingga penghuninya terpaksa mengungsi ke Madras. Mereka kemudian kembali tahun 1724 setelah diadakan perjanjian. Tahun 1793, serangan kembali dilancarkan. Pada insiden ini seorang opsir Inggris, Robert Hamilton, tewas. Dan kemudian pada tahun 1807, residen Thomas Parr juga tewas. Keduanya diperingati dengan pendirian monumen-monumen di kota Bengkulu oleh pemerintah Inggris.
Setelah Belanda pergi tahun 1950, benteng Marlborough menjadi markas TNI-AD. Hingga tahun 1977, benteng ini diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya.
Benteng Marlborough dianggap sebagai peninggalan terbesar Inggris di Indonesia. Meskipun latar belakang pembangunan benteng ini adalah untuk kepentingan pertahanan/militer, namun seiring berjalannya waktu, Benteng Marlborough kemudian juga difungsikan untuk kepentingan perdagangan.dijadikan sebagai tempat koordinasi bagi kelancaran suplai lada bagi perusahaan dagang Inggris, East Indian Company, dan pusat pengawasan jalur pelayaran dagang yang melewati Selat Sunda.
Selain itu, benteng yang pernah digunakan sebagai tempat penahanan Bung Karno ini juga digunakan sebagai tempat tinggal oleh para petinggi militer Inggris dan pegawai East Indian Company. Dalam catatan British Library, pada tahun 1792 terdapat kurang lebih 90 pegawai sipil dan militer tinggal dan bekerja dalam benteng ini. Secara fungsional, benteng ini akhirnya lebih menyerupai hunian dalam sebuah kota kecil daripada pusat pertahanan militer atau kantor perdagangan. Hal ini dapat dilihat dari catatan-catatan yang terkait dengan perkawinan, pembaptisan, dan kematian, yang masih tersimpan rapi di dalam benteng ini.
Benteng Marlborough terletak pada struktur bangunannya yang terdiri dari bagian-bagian yang sangat lengkap. Benteng yang berbentuk segi empat ini memiliki bastion (gedung jaga) di keempat sudutnya. Untuk memasuki bangunan induk di dalam benteng ini, pengunjung harus melewati pintu masuk utama berbentuk lengkung sempurna yang terletak di sisi barat daya. Namun, sebelum sampai di bangunan induk, pengunjung harus melewati jembatan terlebih dahulu yang menghubungkan antara pintu masuk dengan bangunan induk karena benteng ini dikelilingi oleh parit yang bentuknya mengikuti bentuk bangunan benteng. Di sebuah lorong sebelum memasuki jembatan, pengunjung dapat menjumpai 4 buah nisan, 2 di antaranya merupakan peninggalan di masa Benteng York (benteng yang dibangun Inggris sebelum Benteng Marlborough). Pada nisan-nisan tersebut tertera nama George Shaw (1704), Richard Watts Esq (1705), James Cune (1737), dan Henry Stirling (1774)
Lokasi Benteng Marlborough  terletak di jantung Kota Bengkulu. Tidak jauh dengan rumah dinas Gubernur Bengkulu. Dari Bandar Udara Fatmawati Bengkulu, pengunjung dapat menggunakan taksi atau mobil sewaan untuk sampai di lokasi obyek wisata ini dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam. Jika pengunjung menggunakan bus/angkutan umum, Benteng Marlborough juga mudah untuk diakses, terutama dari arah Terminal Bus Bengkulu. Dari Terminal Bus Bengkulu, pengunjung dapat menggunakan bus kota jurusan Alun-alun Kota Bengkulu dan turun tepat di depan Benteng Marlborough.
Benteng Marlborough terletak di Jalan Ahmad Yani, Kota Bengkulu, Propinsi Bengkulu, Indonesia.

Sungai suci

Sungai suci
Objek wisata Pantai Sungai Suci di Desa Pasar Pedati, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Salah satu objek wisata di Bengkulu ini berjarak sekitar 15 Km dari pusat Kota Bengkulu atau sekitar 25 Km dari Bandara Fatmawati Bengkulu.Wisatawan yang berkunjung ke lokasi ini, selain untuk melihat hamparan pasir di sepanjang pantai, juga menyaksikan pemandangan laut lepas hingga ke Samudra Indonesia. Dan akan terasa lebih indah menyaksikan fenomena alam tenggelamnya matahari di sore hari.

Selain itu Pantai ini menyajikan pepohonan tumbuh disepanjang tepi pantai. Di Pantai Sungai Suci ini juga ada pulau kecil yang terbentuk secara alami, akibat gerusan air laut yang bisa di seberangi dengan jembatan gantung kembar. Jembatan gantung kembar itu selalu ramai oleh pengunjung dari berbagai daerah di Bengkulu dan luar Provinsi Bengkulu. Di atas pulau itu juga oleh penduduk setempat telah dibuat tempat bersantai berupa tempat duduk di bawah pohon yang cukup rindang di beberapa titik. Ada yang menghadap ke laut Samudera Hindia.
Di sini juga telah disediakan makanan dan minuman ringan oleh masyarakat setempat, dengan harga terjangkau dan tidak membuat kantong kering. Untuk menuju pulau itu, Anda cukup membayar Rp 5.000/orang. Di atas jembatan itu Anda akan merasakan goyangan dan guncangan, di atas ketinggian 6 hingga 7 meter. Di bagian bawah terdapat deburan ombak kencang serta bebatuan cukup besar.
Masuk ke objek wisata, Membayar Rp 2.000. Wisata ini tergolong dekat dari pusat Kota Bengkulu. Letaknya hanya berjarak sekira 20 km dan dapat ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Dengan melintasi jalan lintas barat Kabupaten Bengkulu Tengah, Bengkulu-Padang, Sumatera Barat. Setiba di Desa Pasar Pedati, Anda harus melintasi jalan gang yang telah beraspal sejauh 1,5 km, dengan waktu 10 menit. Baru beberapa meter berjalan, Anda akan langsung disuguhi pemandangan yang indah.